Bismillaahir rahmaanir rahiim...
Keluargaku yang kusayangi..
Aku
tidak tahu kapan Sang Pemilik jiwaku ini memanggilku..Namun demikian
rasa khawatirku untuk tidak meninggalkan kesusahan dan keburukan
sepeninggalku, telah mendorongku untuk berwasiat kepadamu sekalian..
Hendaklah
kamu sekalian tidak bersedih hati dengan apa saja yang luput darimu
dan tidak pula meratapi apa2 yang telah ditakdirkan Allah agar menjadi
bagian dari kisah kehidupan di dunia ini. Kematianku tidaklah berbeda
dengan kematian manusia lainnya. Yang demikian adalah karena setiap
yang bernyawa pasti akan mati..Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku tidak
dapat memberi jaminan hidup atas hidupku sendiri sebagaimana aku
tidak dapat memastikan apa yang dapat kita lakukan esok hari dari
rencana2 kita. Yang demikian adalah karena kita adalah hamba2 Allah
yang tidak memiliki sedikitpun kekuasaan dan kemampuan kecuali sekedar
apa yang diberikan-Nya yang sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya..
Jika
aku mati, hendaknya kamu sekalian tidak panik. Kematian adalah
perkara biasa yang orang lain juga menghadapinya. Uruslah jenazahku
dengan kemampuan terbaik kalian. Jika aku sempat mandi sebelum aku
mati, maka hendaklah tidak seorangpun yang mengulanginya. Kewajiban
kalian adalah menutupi bagian2-ku yang masih terbuka dengan kain
(kafan). Jika tidak, maka mandikan dan bersihkanlah bagian2 yang
penting sebelum kalian mengkafaniku sehingga aku layak untuk menghadap
Allah..
Jika hanya seorang dari kalian yang ada di sisiku pada
saat kematianku, hendaklah kamu memberitahu tetangga terdekat yang
sekiranya mereka dapat membantu menguruskan jenazahku atau mereka
memberitahu orang lain yang layak untuk memandikan dan mengkafankan
jenazahku. Untuk hal ini, hendaklah mereka termasuk orang2 yang amanah
yang dapat menjaga aurat dan aibku dengan baik..
Di bumi mana
aku mati, maka tempat yang paling layak dan paling baik bagi jenazahku
adalah tanah perkuburan yang terdekat dengan tempat kematianku. Yang
demikian lebih aku sukai agar tempatku termasuk hal2 yang akan dapat
memberi kesaksian tentang apa yang telah aku kerjakan buat agama ini.
Oleh karena itu, janganlah sekali2 kalian mencoba mengangkut atau
membawa jenazahku lebih jauh dari tempat itu..
Dan jangan
biarkan jenazahku menunggu. Jangan pula seorang dari kalian, orangtua,
sanak famili, sahabat, handai tolan dan kawan2 baikku dijadikan
alasan untuk menunda jenazahku masuk liang lahat. Selain perkara ini
tidak membebani mereka yang mengurus jenazahku, hal itu juga lebih
baik bagi mereka yang datang kemudian.
Jika yang datang kemudian
adalah dari golongan orang2 yang sholeh, maka sudah tentu mereka akan
tahu cara menolongku dengan pertolongan ghaib. Sebaliknya, jika yang
datang kemudian adalah orang2 yang belum sempurna agamanya, maka hal
itu tidak akan menambah kesalahan dan dosa mereka..
Tahanlah
lisan kalian dalam mengekspresikan rasa bela sungkawa atau duka cita
kalian. Meskipun aku rela kamu mencurahkan air matamu, tetapi
janganlah se-kali2 kamu meratap atau mengeluarkan kata2 kesedihan.
Yang demikian adalah karena selain hal itu akan menyusahkanku di
kubur, hal itu juga akan menjadi dosa bagimu..Berserah dirilah kepada
Allah tidak saja dalam urusan rezekimu, tetapi juga dalam semua aspek
kehidupanmu. Yakinlah dengan keyakinan yang bulat bahwa Allah maha
cermat dalam mengurus semua makhluk-Nya. Dia mustahil ceroboh
sebagaimana Dia mustahil berbuat zhalim kepada ciptaan-Nya sendiri.
Karena itu, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan
shalat..
Tidak ada warisan terbaik yang dapat aku tinggalkan
kepada kalian selain aku telah berusaha dengan segala daya agar kalian
terbiasa berada di jalan Allah. Dan meskipun aku seringkali gagal
dalam memberi kalian warisan akhlak yang agung sebagaimana akhlak
Rasulullah, tetapi paling tidak kalian telah mengetahui bagaimana cara
menghadirkannya jika kalian mau. Dan sekiranya ada benda2 yang aku
tinggalkan pada kalian, maka orang terbaik diantara kalian adalah dia
yang paling tidak memerlukannya..
Keluargaku, jika kelak kalian
merindukanku, maka pasti dan pasti kalian akan menjumpaiku di akhirat
hanya jika Allah (swt) ridho kepada kalian. Yang demikian adalah jika
aku tercampak ke dalam neraka, maka sebagai ahli surga kalian dapat
dengan mudah menziarahiku. Sebaliknya, jika dengan rahmat-Nya, Allah
memasukkanku sebagai salah seorang ahli surga, maka sesungguhnya tiada
halangan apapun antara sesama ahli surga untuk saling menziarahinya..
Dan
jika datang kepadamu orang2 agar kalian mengikuti cara hidup lain
selain yang telah diajarkan oleh Rasulullah, maka kuatkanlah keyakinan
kalian dan gigitlah erat2 agama (Islam) ini dengan gerahammu dan
katakan dengan tegas dan tekad yang bulat, "Tidak, bahkan (kami
mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia dari golongan
orang musyrik."
La ilaha illallah Muhammadur rasulullah.
Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar wa la
haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil azhim. Subhanallah.
Catatan kaki:
[1] Tiap2 yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Qs al Ankabut 29:57)
[2] Termasuk di dalamnya adalah dengan melakukan sholatul ghaib dan membicarakan kebaikan2 mayyit.
[3]
Termasuk di dalamnya adalah orang2 yang lemah batin saat melihat
mayyit sehingga melakukan hal2 yang tidak syar'i seumpama meratap dlsb.
[4]
Hai orang2 yang beriman, mintalah pertolongan (Allah) dengan sabar
dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar. (Qs al
Baqarah 2:153)
Dan mintalah pertolongan (Allah) dengan sabar
dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang2 yang khusyuk. (Qs al Baqarah 2:45)
[5] Dan
penghuni2 surga berseru kepada penghuni2 neraka (dengan menziarahi
mereka sambil mengatakan), "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah
memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah
kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu
menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab, "Betul."
(Qs al A'raf 7:44)[6] Dan mereka berkata, "Hendaklah kamu menjadi
penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk."
Katakanlah, "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus.
Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik." (Qs al
Baqarah 2:135)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar